Jumat, 14 Desember 2012

Cerita Seram Horor Kisah Nyata di Singapore

Cerita Seram Kisah Nyata di Singapore waktu kemarin Naik Bis Tingkat.
Awas yang punya penyakit jantung jangan baca ini.Resiko tanggung Sendiri.

Malam ini udara dingin sekali.. Saya yang sedang berdiri di halte, mengusap-usap telapak tangan untuk mengusir dingin.di Halte Orchard menuju Geylang.

Sayup-sayup terdengar suara burung hantu di kejauhan. Saya mengutuk boss dalam hati, karena memaksa saya berangkat pada jam yang sangat tidak menyenangkan ini.

Saya ditugaskan untuk mengantarkan sebuah paket ke sebuah gudang tua di ujung kota. Perjalanan ke sana memerlukan waktu sekitar setengah jam, dan satu-satunya jenis angkutan umum yang tersedia adalah bis bertingkat yang sudah tua dan jalannya lambat.

Setelah menunggu lama, akhirnya bis itu muncul. Saya pun naik. Hanya Ada beberapa penumpang saja yang terlihat. Saya terus melangkah menuju tangga karena dia memutuskan untuk duduk di tingkat atas saja. Tetapi langkahnya dihentikan oleh seorang nenek keriput yang duduk di dekat tangga.

Nenek itu berkata,"Jangan naik ke atas, nak. Di atas berbahaya." Saya terkejut. Dia pernah mendengar kisah-kisah menyeramkan tentang bis bertingkat seperti yang pernah diceritakan teman-temannya. Karena Merasa ngeri, Saya pun mengurungkan niatnya untuk naik ke atas. Setelah memilih sebuah bangku yang agak jauh, Saya duduk sambil membayangkan hal-hal yang mengerikan yang mungkin terjadi.Hati bertanya jangan-jangan Nenek ini hantunya.soalnya Nenek itu mengerikan,keriputnya seperti di film Nenek Sihir.

Perjalanan 30 menit yang menegangkan itu pun akhirnya dapat dilalui. Saya telah sampai di tempat tujuannya, ketika bis bertingkat itu berhenti di sebuah halte. Saya turun sambil menarik nafas lega, sementara bis itu kembali melanjutkan perjalanannya.

Keesokan malamnya, Saya kembali Ditugaskan boss untuk mengantarkan sebuah paket lagi ke gudang yang sama. Saya pun kembali berangkat menuju halte. Bis yang sama dengan bis yang kemarin muncul lagi. Saya naik.

Penumpang bis yang terlihat hanya beberapa orang saja. Saya lalu berjalan menuju tangga. Tetapi di sana Saya kembali dihentikan oleh seorang nenek keriput yang duduk di dekat tangga. Nenek yang sama dengan yang kemarin.Saya tambah curiga,kok bertemu dengan Nenek itu lagi.Ada apa gerangan?apakah benar itu Nenek adalah arwah gentayangan?hmmmm

Nenek itu berkata,"Jangan naik ke atas, nak. Di atas berbahaya." Saya teringat dengan pengalamannya kemarin. Ia merasa takut dan memilih untuk duduk di sebuah bangku yang agak jauh dari tangga. Setelah 30 menit, bis bertingkat itu akhirnya berhenti di halte tempat tujuan Saya. Saya turun dengan perasaan lega. Dan bis itu pun melanjutkan perjalanan kembali.

Keesokan harinya, tepat pada malam Jum’at, Saya kembali diberi tugas Oleh boss untuk mengantarkan sebuah paket lagi ke gudang yang sama Dengan sebelumnya. Saya menunggu bis di halte sambil melihat kesekelilingnya.


Suasana kota terlihat meriah. Lampion dan hiasan berwarna warni Menghiasi sudut-sudut jalan. Ketika bis bertingkat yang ditunggunya datang, Saya naik. Bis itu adalah bis yang sama dengan yang kemarin.


Saya melihat ke arah bangku di dekat tangga, dan benar saja, nenek yang sama dengan yang kemarin terlihat duduk di situ.

Saya lalu memberanikan diri mendekati nenek keriput itu.

Sebelum nenek itu berkata apa-apa, Saya mendahuluinya, "Nek, apapun Yang akan Nenek katakan, saya tetap akan naik dan duduk di atas. Meskipun Malam ini adalah malam Jum’at dan suasana kota begitu menyeramkan, saya tidak takut akan sesuatupun!"

Tanpa menunggu jawaban apa-apa dari nenek tua itu, Saya lalu naik ke atas. Tidak ada penumpang satu orang pun di atas. Saya memilih untuk duduk di dekat jendela, dan menunggu dengan perasaan tegang.

Tetapi hingga 30 menit berlalu, tidak terjadi apa-apa. Akhirnya Saya sampai di tempat tujuan, dan bis itu berhenti di sebuah halte. Saya turun dari tingkat atas dan mencari si nenek keriput didekat tangga.


Setelah bertemu, lalu Saya bertanya, "Nek, kenapa sih, Nenek melarang penumpang untuk naik ke atas? Saya sudah mencoba sendiri, ternyata di atas tidak ada apa-apa yang membahayakan. Sebenarnya ada apa sih, nek?"

Sambil menunjukkan jarinya ke atas, nenek keriput itu menjawab, "Di atas berbahaya, nak. Tidak ada supirnya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar